Indonesia memang dikenal sebagai negara yang subur dengan hasil pertanian dan laut yang melimpah. Tapi dalam beberapa aspek, Indonesia masih melakukan proses impor dari negara lain termasuk impor baja.
Kondisi ini mau tidak mau dilakukan untuk memenuhi kebutuhan baja di dalam negeri mengingat kebutuhan logam baja yang terus meningkat. Meskipun demikian, bukan berarti Indonesia kekurangan pasokan Baja.
Daftar Negara yang Mengimpor Baja Ke Nusantara
Kegiatan impor di Indonesia telah lama dilakukan dan produk yang masuk sangat beragam. Lantas, siapa saja negara pengirim impor baja ke tanah air? simak selengkapnya di bawah ini:
1. China
![]() |
Jalanan di China |
China bukan pemain baru dalam impor logam di Indonesia, menariknya selain mengimpor baja negara ini secara teratur mengirimkan pasokan besi dalam jumlah yang fantastis. Dari catatan impor baja Juli 2018 lalu, kita bisa melihat jika terjadi kenaikan yang cukup signifikan hingga mencapai angka 24,98%.
Baca Juga: Pengertian Marketing Mix 4P
Kondisi ini sebenarnya cukup disayangkan karena semakin banyak baja yang diimpor akan semakin sulit bagi penghasil baja Indonesia untuk bertahan di bidang ini.
2. Jepang
![]() |
Pelabuhan di Jepang |
Beda tipis dengan China, importir baja Jepang 2008 lalu berhasil mengimpor baja dengan kenaikan sebesar 23,17% ke nusantara. Bila dikalkulasikan dalam dollar Amerika, nilai baja yang dibawa dari Jepang senilai US$ 1,08 miliar.
Masalah impor yang terus meningkat dari tahun ke tahun memberikan dampak yang sangat besar termasuk untuk pemerintah. Terlebih negara yang melakukan importir baja terus bertambah. Bahkan bila diurut secara sistematis, impor baja dan besi masuk urutan ke-3 dihitung dari bulan pertama hingga Juli 2018.
3. Vietnam
![]() |
Pasar Bunga di Vietnam |
Meskipun masih satu rumpun, nyatanya produksi baja yang dihasilkan Indonesia masih kalah jauh dari Vietnam. Terbukti jika negara tersebut berhasil menghasilkan baja dan besi jauh lebih tinggi hingga sukses di ekspor ke Indonesia.
Tidak sekedar mengirimkan baja berkualitas tinggi, Vietnam juga secara teratur mengirimkan logam berat lainnya yang masuk dalam jumlah besar ke daratan nusantara.
4. Singapura
![]() |
Pelabuhan di Singapura |
Negara kecil dengan jumlah penduduk kurang lebih 5 juta jiwa ini berhasil menunjukkan eksistensinya di kancah internasional. Mereka tidak hanya terkenal sebagai negara tujuan pariwisata tapi juga dikenal Indonesia sebagai pengimpor utama baja ke dalam negeri bersamaan dengan Jepang dan China.
5. Malaysia
![]() |
Arsitektur Malaysia |
Pemerintah Indonesia seharusnya bisa mengikuti keberhasilan yang diraih oleh beberapa negara pengimpor baja dengan memproduksi lebih banyak. Salah satu negara yang ikut serta dalam perdagangan baja ke dalam negeri adalah Malaysia.
Bahkan nilai impor baja dari Malaysia persentasenya jauh lebih tinggi daripada negara-negara sebelumnya, meningkat drastis hingga 54,65%. Nilai peningkatan tersebut setara dengan US$ 268,97 juta per Januari-Juli 2018.
Melihat kondisi di atas, diharapkan baja impor yang masuk ke Indonesia 2020 ini tidak mengalami peningkatan yang lebih tinggi lagi. Karena artinya, Indonesia masih belum banyak belajar dan mengalami perubahan untuk menanggulangi importir baja dari berbagai negara.
6. Korea Selatan
![]() |
Seoul |
Korea Selatan umumnya populer dari pariwisata dan hiburannya, tapi siapa yang menyangka jika negara tersebut juga menjadi pengimpor baja di dalam negeri. Besi dan baja yang didatangkan dari Korea Selatan dimanfaatkan Indonesia untuk memenuhi kuota kebutuhan logam berat untuk akses pembangunan infrastruktur.
Ironisnya lagi selain keenam negara tersebut, masih ada Australia dan juga India yang turut menjadi pengimpor baja. Diharapkan agar investasi baru pemerintah pada pabrik baja di dalam negeri bisa mengurangi jumlah importir dan nilai impor baja ke dalam negeri.
Baja menjadi logam paling dibutuhkan untuk konstruksi terutama gedung tinggi dan pembangunan lainnya. Dan untuk memenuhi kebutuhan baja negara, pemerintah membuka kesempatan besar terhadap pabrik baja untuk memproduksi baja dalam jumlah yang tinggi.
Baca Juga: Daftar Usaha Franchise 2020 Terlaris
Namun karena beberapa kendala terkadang produksi baja Indonesia tidak memenuhi kuota kebutuhan sehingga negara mau tidak mau harus impor baja dari keenam negara di atas.